PENGORGANISASIAN
PENYELENGGARAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH/MADRASAH
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
“Manajemen Lembaga Pendidikan Islam”
Yang dibimbing
oleh Dr. H. Suhadi Winoto, M.Pd
OLEH :
KELOMPOK 3
Kelas MPI C2
Nur Naimah T20153049
Ismatul Hasanah T20153055
Hanik
Ruchaniyah T20153057
Arif
Rahman Hakim T20153077
MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM
KEPENDIDIKAN
ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
OKTOBER, 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Organisasi merupakan suatu bentuk
dari sistem sosial. Sebagai salah satu bentuk organisasi pendidikan, maka
dengan sendirinya sekolah merupakan salah satu bentuk dari sistem sosial, yang
tentunya mempunyai subsistem sosial yang lain. Sebagai sebuah sistem
organisasi, sekolah juga memiliki kegiatan administrasi dan manajemen. Inti
dari organisasi ini adalah kegiatan belajar mengajar, baik dikelas maupun
diluar kelas.
Organisasi secara umum
dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni dalam penyusunan/penempatan
orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama, dengan maksud menempatkan hubungan
antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing.
Penentuan struktur, hubungan tugas dan tanggung jawab itu
dimaksudkan agar tersusun suatu pola kegiatan untuk menuju kearah tercapainya
tujuan bersama. Dengan kata lain organisasi adalah aktivitas dalam membagi-bagi
kerja, menggolong-golongkan jenis pekerjaan, memberi wewenang, menetapkan
saluran perintah dan tanggung jawab kepada para pelaksana.
Penyelenggara Pendidikan adalah
pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan
pada jalur pendidikan formal. (Pasal 1 Angka 5 UU Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen). Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang,
keluarga, maupun bangsa dan negara. Maju-mundurnya suatu bangsa banyak
ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu. Mengingat sangat
pentingnya bagi kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya
sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai
dengan pengadaan tenaga pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga
kependidikan. Kemarnpuan guru sebagai tenaga kependidikan, baik secara
personal, sosial, maupun profesional, harus benar-benar dipikirkan karena pada
dasarnya guru sebagai tenaga kependidikan merupakan tenaga lapangan yang
langsung melaksanakan kependidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengorganisasian?
2. Bagaimana
proses pengorganisasian?
3. Apa pengertian penyelenggaraan pendidikan di sekolah/madrasah?
4. Apa saja
prinsip-prinsip penyelenggara pendidikan di
sekolah/madrasah?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian pengorganisasian.
2. Untuk mengetahui
proses pengorganisasian.
3. Untuk mengetahui pengertian penyelenggaraan pendidikan di
sekolah/madrasah.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penyelenggaraan pendidikan di
sekolah/madrasah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Pengorganisasian
Istilah
“organisasi” secara etimologi berasal dari bahasa latin “organum” yang berarti “alat”. Sedangkan “organize” (bahasa inggris) berarti “mengorganisasikan” yang
menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu. “Organizing” (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk
mencapai sesuatu. Organisasi sebagai salah satu fungsi manajemen sesungguhnya
telah banyak didefinisikan oleh para ahli.
Terdapat
beberapa teori dan perspektif mengenai pengertian
dari organisasi. Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian
organisasi sebagai berikut :
- Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui orang-orang di bawah pengarahan atasan untuk mencapai tujuan
bersama.
- James D.
Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester
I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen
P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang
relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
- Prof Dr.
Sondang P. Siagian, mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama
serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang
telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang
disebut atasan dan sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
- Drs.
Malayu S.P Hasibuan mengatakan organisasi
ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi
hanya merupakan alat dan wadah saja.
- Prof. Dr.
Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan organisasi
adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
- James D
Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every human,
association for the assignment of common purpose atau organisasi adalah
setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
- Chester L
Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah system kerjasama antara
dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of
two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
- Paul
Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan
orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama.
Pengorganisaian
merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan
mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di
antara para anggota organisasi,agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan
efisien.
Pengorganisasian
adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan, bermacam macam
aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Menetapkan
orang orang pada setiap aktivitas ini. Menyediakan alat alat, menetapkan
wewenang yang secara relative di delegasikan kepada setiap individu yang akan
melakukan aktivitas tersebut
Pengorganisasian
adalah langkah untuk menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian
wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Pengorganisasin sebagi proses membagi kerja kedalam
tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang
sesuai dengan kemampuanya, dan mengalokasikan sumber daya, serta
mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan organisasi.
Istilah
pengorganisasian mempunyai berbagai macam pengertian. Istilah
tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara
manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling
efektif sumberdaya- sumberdaya keuangan fisik, bahan baku,dan tenaga kerja organisasi.
2. Bagaimana
organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya ,dimana setiap pengelompokan
diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang
untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3.Hubungan
antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan,tugas-tugas dan para karyawan.
4. Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas
yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang
yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
B. Proses Pengorganisasian
Ernest Dale (Stoner, 1986) memberikan pengorganisasian sebagai sebuah
proses yang berlangkah jamak. Proses pengorasiasin digambarkan sebagi berikut :
1. Pemerincian Pekerjaan
Dalam
memperinci pekerjaan adalah menetukan tugas-tugas apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pembagian Kerja
Membagi
seluruh beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilksanakan oleh
perseorangn atau perkelompok.
3. Penyatuan
Pekerjaan
Menggabungkan
pekerjaan para anggota dengan cara yang rasional, efisien.
4.Kordinasi Pekerjaan
Menetapkan
mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang
harmonis.
5. Monitoring dan Reorganisasi
Melakukan monitoring dan mengambil langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan dan meningkatkan efektifitas.
C. Pengertian Penyelenggaraan Pendidikan
Penyelenggaraan
program pendidikan terpadu bermula dengan keluarnya Surat Keputusan
Mendikbud No.002/U/1986 tanggal 4 Januari 1986 Tentang Program Pendidikan
Terpadu Bagi Anak Cacat. Keputusan itu disusul dengan Surat Edaran Dirjen
Dikdasmen No.6718/C/I/89 tanggal 15 Juli 1989 Tentang Perluasan
Kesempatan Belajar Bagi Anak Berkelainan di Sekolah Umum. Kemudian SK Mendikbud
No.0491/U/1992 mempertegas Tentang Pendidikan Bagi Anak Berkelainan yang
diselenggarakan bersama-sama dengan anak normal di jalur pendidikan sekolah.
Melalui program pendidikan terpadu ini para peserta didik dimungkinkan untuk
saling menyesuaikan diri, saling belajar tentang sikap, perilaku dan
ketrampilan, saling berimitasi dan mengidentifikasi, menghilangkan sifat
menyendiri, menimbulkan sikap saling percaya, meningkatkan motivasi untuk
belajar dan meningkatkan harkat serta harga diri. Selain surat keputusan yang
telah diuraikan di atas, juga ada Surat Direktur
Pendidikan Dasar No.0267/C2/U/1994 tanggal 30 Maret 1994 tentang
penyelenggaraan pendidikan terpadu yang diberlakukan bagi beberapa jenis
kecacatan akan tetapi memiliki kemampuan inteligensi normal atau di atas
rata-rata.
Proses penyelenggaraan sekolah merupakan kiat
manajemen sekolah dalam mengelola masukan-masukan agar tercapai tujuan yang
telah ditetapkan (output sekolah). Proses berlangsungnya sekolah
pada intinya adalah berlangsungnya pembelajaran yaitu terjadinya interaksi
antara siswa dengan guru yang didukung oleh perangkat lain sebagai bagian dari
proses pembelajaran. Daya dukung tersebut adalah satu kesatuan aksi yang
menciptakan sinergi proses belajar mengajar, yaitu:
1. Proses
kepemimpinan yang menghasilkan keputusan-keputusan kelembagaan, pemotivasian
staf, dan penyebaran inovasi.
2. Proses manajemen yang
menghasilkan aturan-aturan penyelenggaraan, pengelolaan kelembagaan,
pengelolaan program, pengkoordinasian kegiatan, memonitoring, dan evaluasi.
3. Kepemimpinan sekolah yang diharapkan dapat dipenuhi
oleh sekolah antara lain adanya kepala
sekolah yang memenuhi persyaratan, minimal satu wakil kepala sekolah yang
dipilih secara demokratis, kepala sekolah memiliki kemampuan memimpin sekolah (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku),
dan terdapat pendelegasian sebagian tugas dan kewenangan kepada wakilnya.
Pengelolaan sekolah didasarkan pada
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen. Sekolah mengembangkan
perencanaan program mulai dari penetapan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja.
Selain itu, pelaksanaan rencana kerja sekolah
didasarkan pada struktur organisasi dan pedoman pengelolaan secara tertulis
dibidang kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidikan dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan, dan pembiayaan. Disamping itu,
pelaksanaannya juga mempertimbangkan budaya dan lingkungan sekolah, serta
melibatkan peran serta masyarakat.
Sebagaimana juga telah ditetapkan dalam UUSPN
Nomor 20 Tahun 2003 dan PP Nomor 19 Tahun 2005, dan lebih dijabarkan dalam
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bahwa, “Setiap satuan pendidikan wajib
memenuhi standar pengelolaan pendidikan yang berlaku secara nasional.”
Standar perencanaan program sekolah meliputi:
rumusan visi sekolah, misi sekolah, tujuan sekolah, dan rencana kerja sekolah. Dalam standar pelaksanaan rencana kerja
sekolah, maka harus terpenuhi dan terealisasi beberapa aspek dalam
penyelenggaraan pendidikan, yaitu:
1. Kepemilikan
pedoman-pedoman sekolah yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara
tertulis,
2. Struktur
organisaisi sekolah,
3. Pelaksanaan
kegiatan,
4. Bidang
kesiswaan,
5. Bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran,
6. Bidang
pendidik dan tenaga kependidikan,
7. Bidang sarana
dan prasarana,
8. Bidang
keuangan dan pembiayaan,
9. Budaya dan
yang berlaku secara nasional lingkungan sekolah, dan
10.Peran serta
masyarakat dan kemitraan.
D.
Prinsip-prinsip Penyelenggaraan pendidikan
1. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang
sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.
a. Pendidikan sistem terbuka: fleksibilitas pilihan dan
waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan
b. Pendidikan multimakna: proses pendidikan yang
diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan
watak dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup
3. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.
5. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya
membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
Pendidikan diselenggarakan
dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan
Prinsip
Penyelenggaraan Pendidikan Nasional
Sesuai
Undang-Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada 6 (enam) prinsip. Ketentuan ini,
diatur pada bab II pasal 4yang diuraikan dalam 6 ayat.
Berikut isi
undang-Undang 20/2003, pasal 4:
1. Pendidikan diselenggarakan secara
demokrtis dan berkeadiln serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak
assi manusia, nilai kegamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai
satu kesatuan yang sistemik dengan system terbukadan multimakna.
3. Pendidikan diselenggarakan
sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.
4. Pendidikan diselenggarakan
dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran.
5. Pendidikan diselenggarakan dengan
mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
6. Pendidkan
diselenggarakan dengan memberdayakan semua komonen masyarakat melalui peran
serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pengorganisasian adalah langkah
untuk menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian
wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
2. Proses pengorganisasian terdiri dari pemerincian pekerjaan, pembagian
kerja, penyatuan pekerjaan, koordinasi pekerjaan, monitoring dan reorganisasi.
3. Pengelolaan sekolah didasarkan pada
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen. Sekolah mengembangkan
perencanaan program mulai dari penetapan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja.
4. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pendidikan diselenggarakan
secara demokratis. pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang
sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna,
pendidikan diselenggarakan
sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat, pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, dan pendidikan
diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung
bagi segenap warga masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Fatah Nanag, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung:PT Premaja Rosdakarya,2011)
Purwanto Yadi,
Manajemen Organisasi, (Jakarta: PT. Cendikia Informatika,2001)
Hamdani, M.A. Dasar-Dasar
Kependidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2011)
. Yadi
Purwanto, Manajemen Organisasi, (Jakarta: PT.
Cendikia Informatika,2001),112.
Hamdani, M.A. Dasar-dasar kependidikan (Bandung:Pustaka Setia,2011),
22.
Yadi Purwanto, Manajemen Organisasi, (Jakarta: PT.
Cendikia Informatika,2001),120.