Jumat, 24 April 2020

GAJI GURU HONORER DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA

BERAPA GAJI GURU HONORER?

Kegiatan mendidik anak merupakan tugas yang mulia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. anak tidak hanya dididik disekolah saja, akan tetapi pendidikan pertama bagi anak-anak adalah dirumah oleh orangtuanya. Jika disekolah tugas pendidik disebut guru. Diumur bumi yang semakin tua begini banyak sekali pengangguran, mengapa? itu merupakan tantangan besar bagi kita semua, mengapa masih banyak lulusan sarjana yang belum menempati pekerjaan? 
Guru khususnya, banyak sekali lulusan sarjana pendidikan yang kadang-kadang mendapat pekerjaan belum sesuai dengan apaa yang ia tempuh ketika menjadi mahasiswa. Tugas guru yang paling utama adalah mendidik dan mencerdaskan anak bangsa, mendidik dengan sekuat tenaga dan hati agar-ana-anak disekolah mencapai apa yang diharapkan oleh banyak orang, khususnya bangsa kita sendiri. Namun, tahukah anda pahlawan yang disebut dengan "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" itu memperoleh upah atau gaji berapakah selama mengajar disekolah??

Tidak banyak orang tau tentang berapa upah pegawai honorer di sekolah, hal ini merupakan kenyataan yang diterima setiap guru di sekolah tersebut. sesuai pengalaman pribadi, memang nasib guru harus diperjuangkan betul oleh semua orang. upah yang diterima jika untuk memnuhi kehidupan kelurga sehari-hari tidaklah cukup (pengalaman pribadi). 
berdasarkan observasi dan wawancara ke beberapa teman, disetiap sekolah memang berbeda-beda, ada yg cukup ada yang bahkan tidak cukup. Hitungan upah ada yang borongan perbulan, ada yang permata pelajaran yang ditempuh, ada pula yang setiap jam mengajar disekolah. 


Berapa ya kira-kira? ada yang tau???? 
Guru honorer sekolah tingkat dasar, menegah pertama, dan menengah atas berkisar 200-300 ribu/bulan ada yaang lebih, hal ini tergantuk kebijakan masing sekolah. jika sekolah negeri berkisar antara itu, namun jika sekolah swasta bisa lebih itupun sedikit. Tapi WAJIB kita syukuri dan apapun hasilnya akan dinilai ibadah oleh Allah SWT. Amiiiiinn :) 

Selamat membaca, semoga bermanfaat. 
jangnan lupa Like, Komen, dan Share yahhhh :) 

Rabu, 14 November 2018

MANAJEMEN KONSEP LAYANAN INFORMASI




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Program bimbingan yang tidak memberikan layanan informasi akan menghalangi peserta didik berkembang lebih jauh. Hal ini dikarenakan mereka memberikan kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat mempengaruhi jalan hidupnya. Namun, mengingat luasnya informasi yang tersedia saat ini, mereka harus mengetahui pula informasi manakah yang relevan untuk mereka dan mana yang tidak relevan, serta informasi macam apa yang menyangkut data dan fakta yang tidak berubah dengan beredarnya roda waktu. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat mengakibatkan corak kehidupan masyarakat terus berubah, sehingga sebagian dari fakta dan data yang kemarin merupakan kenyataan, besok lusa sudah bukan kenyataan lagi.

Jumat, 09 November 2018

AKTIVITAS MANAJERIAAL SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI SEKOLAH/MADRASAH



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses pembelajarandi sekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Dewasa ini masih sering ditemukan banyak sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah yang diterima sebagai bantuan, baik dari pemerintah maupun masyarakat yang tidak optimal penggunaannya dan bahkan tidak dapat lagi digunakan sesuai dengan fungsinya. Hal itu disebabkan antara lain oleh kurangnya kepedulian terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki serta tidak adanya pengelolaan yang memadai.

Kamis, 08 November 2018

MUTASI PESERTA DIDIK



Doc. SMP 01 Islam Jember 

A.    KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

SELEKSI MEDIA PEMBELAJARAN

Seleksi Media Pembelajaran 


Sumber: dosenmuslim.org


BAB I
PENDAHULUAN
     A.    Latar Belakang
            Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri bagi guru dan peserta didik. Dalam proses belajar mengajar seringkali terjadi komunikasi dan interaksi yang kurang baik sehingga membuat peserta didik jenuh dan proses pembelajaran menjadi tidak efektif dan efisien. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar.

Selasa, 09 Oktober 2018

Pengorganisasian Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah/Madrasah

PENGORGANISASIAN PENYELENGGARAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH/MADRASAH
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
“Manajemen Lembaga Pendidikan Islam”
Yang dibimbing oleh Dr. H. Suhadi Winoto, M.Pd

Description: IAIN LOGO(1)

OLEH :
KELOMPOK 3 
Kelas MPI C2

Nur Naimah                             T20153049
              Ismatul Hasanah                      T20153055
          Hanik Ruchaniyah                   T20153057
          Arif Rahman Hakim                T20153077

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
OKTOBER, 2017


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi merupakan suatu bentuk dari sistem sosial. Sebagai salah satu bentuk organisasi pendidikan, maka dengan sendirinya sekolah merupakan salah satu bentuk dari sistem sosial, yang tentunya mempunyai subsistem sosial yang lain. Sebagai sebuah sistem organisasi, sekolah juga memiliki kegiatan administrasi dan manajemen. Inti dari organisasi ini adalah kegiatan belajar mengajar, baik dikelas maupun diluar kelas.
Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni dalam penyusunan/penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama, dengan maksud menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing. Penentuan struktur, hubungan tugas dan tanggung jawab itu dimaksudkan agar tersusun suatu pola kegiatan untuk menuju kearah tercapainya tujuan bersama. Dengan kata lain organisasi adalah aktivitas dalam membagi-bagi kerja, menggolong-golongkan jenis pekerjaan, memberi wewenang, menetapkan saluran perintah dan tanggung jawab kepada para pelaksana.
Penyelenggara Pendidikan adalah pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal. (Pasal 1 Angka 5 UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen). Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Maju-mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu. Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan. Kemarnpuan guru sebagai tenaga kependidikan, baik secara personal, sosial, maupun profesional, harus benar-benar dipikirkan karena pada dasarnya guru sebagai tenaga kependidikan merupakan tenaga lapangan yang langsung melaksanakan kependidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan. 

 B. Rumusan Masalah
             1. Apa pengertian pengorganisasian?
             2.  Bagaimana proses pengorganisasian? 
             3.  Apa pengertian penyelenggaraan pendidikan di sekolah/madrasah?
             4.   Apa saja prinsip-prinsip penyelenggara pendidikan di sekolah/madrasah?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian pengorganisasian.
2. Untuk mengetahui proses pengorganisasian.
3. Untuk mengetahui pengertian penyelenggaraan pendidikan di sekolah/madrasah.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penyelenggaraan pendidikan di sekolah/madrasah.



BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Pengorganisasian
       Istilah “organisasi” secara etimologi berasal dari bahasa latin “organum” yang berarti “alat”. Sedangkan “organize” (bahasa inggris) berarti “mengorganisasikan” yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu. “Organizing” (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk mencapai sesuatu. Organisasi sebagai salah satu fungsi manajemen sesungguhnya telah banyak didefinisikan oleh para ahli.[1]
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai pengertian dari organisasi. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.[2]
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-orang di bawah pengarahan atasan untuk mencapai tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
  • Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua  orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
  • Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
  • Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
  • James D Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
  • Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
  • Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Pengorganisaian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi,agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan, bermacam macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Menetapkan orang orang pada setiap aktivitas ini. Menyediakan alat alat, menetapkan wewenang yang secara relative di delegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas tersebut
Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Pengorganisasin sebagi proses membagi kerja kedalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuanya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan organisasi.[3]

Istilah pengorganisasian mempunyai  berbagai macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1.   Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif   sumberdaya- sumberdaya keuangan fisik, bahan baku,dan tenaga kerja organisasi.
2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya ,dimana setiap pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk  mengawasi anggota-anggota kelompok.
3.Hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan,tugas-tugas dan para karyawan.
4. Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.

B. Proses Pengorganisasian
Ernest Dale (Stoner, 1986) memberikan pengorganisasian sebagai sebuah proses yang berlangkah jamak. Proses pengorasiasin digambarkan sebagi berikut :
1.  Pemerincian Pekerjaan
Dalam memperinci pekerjaan adalah menetukan tugas-tugas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pembagian Kerja
Membagi seluruh beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilksanakan oleh perseorangn atau perkelompok.
3. Penyatuan Pekerjaan
Menggabungkan pekerjaan para anggota dengan cara yang rasional, efisien.
4.Kordinasi Pekerjaan
Menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis.
5. Monitoring dan Reorganisasi
Melakukan monitoring dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan dan meningkatkan efektifitas.[4]
C. Pengertian Penyelenggaraan Pendidikan
Penyelenggaraan program pendidikan terpadu bermula dengan keluarnya Surat Keputusan Mendikbud No.002/U/1986 tanggal 4 Januari 1986 Tentang Program Pendidikan Terpadu Bagi Anak Cacat. Keputusan itu disusul dengan Surat Edaran Dirjen Dikdasmen No.6718/C/I/89 tanggal 15 Juli 1989 Tentang Perluasan Kesempatan Belajar Bagi Anak Berkelainan di Sekolah Umum. Kemudian SK Mendikbud No.0491/U/1992 mempertegas Tentang Pendidikan Bagi Anak Berkelainan yang diselenggarakan bersama-sama dengan anak normal di jalur pendidikan sekolah. Melalui program pendidikan terpadu ini para peserta didik dimungkinkan untuk saling menyesuaikan diri, saling belajar tentang sikap, perilaku dan ketrampilan, saling berimitasi dan mengidentifikasi, menghilangkan sifat menyendiri, menimbulkan sikap saling percaya, meningkatkan motivasi untuk belajar dan meningkatkan harkat serta harga diri. Selain surat keputusan yang telah diuraikan di atas, juga ada Surat Direktur Pendidikan Dasar No.0267/C2/U/1994 tanggal 30 Maret 1994 tentang penyelenggaraan pendidikan terpadu yang diberlakukan bagi beberapa jenis kecacatan akan tetapi memiliki kemampuan inteligensi normal atau di atas rata-rata.
Proses penyelenggaraan sekolah merupakan kiat manajemen sekolah dalam mengelola masukan-masukan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan (output sekolah). Proses berlangsungnya sekolah pada intinya adalah berlangsungnya pembelajaran yaitu terjadinya interaksi antara siswa dengan guru yang didukung oleh perangkat lain sebagai bagian dari proses pembelajaran. Daya dukung tersebut adalah satu kesatuan aksi yang menciptakan sinergi proses belajar mengajar, yaitu:
1. Proses kepemimpinan yang menghasilkan keputusan-keputusan kelembagaan, pemotivasian staf, dan penyebaran inovasi.
2. Proses manajemen yang menghasilkan aturan-aturan penyelenggaraan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, pengkoordinasian kegiatan, memonitoring, dan evaluasi.
3. Kepemimpinan sekolah yang diharapkan dapat dipenuhi oleh sekolah antara lain adanya kepala sekolah yang memenuhi persyaratan, minimal satu wakil kepala sekolah yang dipilih secara demokratis, kepala sekolah memiliki kemampuan memimpin sekolah (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku), dan terdapat pendelegasian sebagian tugas dan kewenangan kepada wakilnya.
Pengelolaan sekolah didasarkan pada perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen. Sekolah mengembangkan perencanaan program mulai dari penetapan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja.
Selain itu, pelaksanaan rencana kerja sekolah didasarkan pada struktur organisasi dan pedoman pengelolaan secara tertulis dibidang kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan, dan pembiayaan. Disamping itu, pelaksanaannya juga mempertimbangkan budaya dan lingkungan sekolah, serta melibatkan peran serta masyarakat.
Sebagaimana juga telah ditetapkan dalam UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 dan PP Nomor 19 Tahun 2005, dan lebih dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bahwa, “Setiap satuan pendidikan wajib memenuhi standar pengelolaan pendidikan yang berlaku secara nasional.”
Standar perencanaan program sekolah meliputi: rumusan visi sekolah, misi sekolah, tujuan sekolah, dan rencana kerja sekolah. Dalam standar pelaksanaan rencana kerja sekolah, maka harus terpenuhi dan terealisasi beberapa aspek dalam penyelenggaraan pendidikan, yaitu:
1. Kepemilikan pedoman-pedoman sekolah yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis,
2. Struktur organisaisi sekolah,
3. Pelaksanaan kegiatan,
4. Bidang kesiswaan,
5. Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran,
6. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan,
7. Bidang sarana dan prasarana,
8. Bidang keuangan dan pembiayaan,
9. Budaya dan yang berlaku secara nasional lingkungan sekolah, dan
10.Peran serta masyarakat dan kemitraan.[5]

D. Prinsip-prinsip Penyelenggaraan pendidikan
1.    Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
2.    Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.
a.   Pendidikan sistem terbuka: fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan
b.    Pendidikan multimakna: proses pendidikan yang diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup
3.    Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4.    Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
5.    Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan[6]

Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Nasional
Sesuai Undang-Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada 6 (enam) prinsip. Ketentuan ini, diatur pada bab II pasal 4yang diuraikan dalam 6 ayat.
Berikut isi undang-Undang 20/2003, pasal 4:
1.  Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan berkeadiln serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak assi manusia, nilai kegamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
2.  Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan system terbukadan multimakna.
3.   Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4.   Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
5.  Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
6. Pendidkan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komonen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.[7]



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
2. Proses pengorganisasian terdiri dari pemerincian pekerjaan, pembagian kerja, penyatuan pekerjaan, koordinasi pekerjaan, monitoring dan reorganisasi.
3. Pengelolaan sekolah didasarkan pada perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen. Sekolah mengembangkan perencanaan program mulai dari penetapan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja.
4. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pendidikan diselenggarakan secara demokratis. pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna, pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat, pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, dan pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.








DAFTAR PUSTAKA


Fatah Nanag, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung:PT Premaja Rosdakarya,2011)
Hidayat Ara dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung, Pustaka Educa, 2010)
Purwanto Yadi, Manajemen Organisasi, (Jakarta: PT. Cendikia Informatika,2001)
Hamdani, M.A. Dasar-Dasar Kependidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2011)
















[1] Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung, Pustaka Educa, 2010),63
[2]. Yadi Purwanto, Manajemen Organisasi, (Jakarta: PT. Cendikia Informatika,2001),112.




[3] Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung, Pustaka Educa, 2010), 65.
[4] Nanag fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung:PT Premaja Rosdakarya,2011),73.
[5] Hamdani, M.A. Dasar-dasar kependidikan (Bandung:Pustaka Setia,2011), 22.


[6] Yadi Purwanto, Manajemen Organisasi, (Jakarta: PT. Cendikia Informatika,2001),120.


[7] Ibid, 125.

GAJI GURU HONORER DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA

BERAPA GAJI GURU HONORER? Kegiatan mendidik anak merupakan tugas yang mulia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. anak tidak hanya didid...